Musim durian hampir tiba, biasanya kalau akhiran bulan sudah mendekat ke “ber-ber”, tau kan, itu lohh bulan September – Desember, durian mulai merajalela deh.
Durian tetiba duduk manis di pinggir jalan ini, di pinggir jalan itu, belum lagi promo “all you can eat durian” di mal atau warung buah. Huihh… Durian is the fruit of my country! (Kalimat ini saya tuliskan lebih karena saya belum pernah sempat makan durian di luar negeri, hahah).
Kalau musim durian tiba, sudah pastilah ya, ritual makan durian beramai-ramai musti dijalankan. Gak penting udah mandi atau belum, udah makan atau belum. Durian tetep nomor satu.
Mulai dari makan durian ramai-ramai di abang tukang durian, sampai beli durian sekian puluh buah sekaligus untuk dicelamiti makhluk satu rumah. Durian segar is the best, Yes?
Tapiii, biasanya sih makan durian segar itu di awal-awal saja ya. Selain karena harga durian cukup mahal, tidak layak dikonsumsi setiap hari, dijamin kantong lekas bolong deh. Tapi kemudian kami satu rumah akhirnya bosan.
Nah, kalau sudah bosan begini, biasanya ide-ide mengolah durian bermunculan. Tapiii, apapun idenya, biasanya mamak selalu saja pada akhirnya masak Ketan Kukus kuah Kinca Durian.
Apa sih, Re.. Namanya kok ribet gitu?
Jadi, ini adalah dua masakan yang penyajiannya dijadikan satu. Ketan putih kukus, disiram dengan kinca durian. Aduh, sembari mengetik ini, saya melapaar ingin durian.. 🙂
Cara membuatnya lumayan mudah, gak perlu kursus masak ala koki, deh.
Bahan 1
1. Satu kilo beras ketan putih, dicuci bersih, direndam dengan air sampai empuk, kira-kira dua jam. Tambahkan garam sedikit.
2. Santan kental dari satu butir kelapa.
3. Daun pandan untuk mengukus ketan
Bahan 2
1. Dua buah durian segar
2. Santan dari satu butir kelapa
3. Gula merah setengah kilogram
4. Garam
5. Daun pandan
Cara Memasak :
1. Beras ketan yang sudah direndam dikukus, pada air kukusan letakkan dua lembar daun pandan agar ketan wangi.
Kira-kira lima belas menit kemudian dan beras ketan sudah setengah matang, siram dengan santan kental. Aduk beras santan dan ketan di dalam dandang sampai rata.
Tutup kembali dan tunggu sampai matang.
2. Durian dikeluarkan dari kulitnya, letakkan di dalam panci, siram santan dari satu butir kelapa.
Remas-remas durian sampai tercampur rata dengan santan, tambahkan gula putih setengah kilo, sedikit garam, dan dua lembar daun pandan.
Masak di atas kompor, sambil terus diaduk sampai agak kental. Cicip masakan, jika dirasa kurang manis, tambahkan gula.
Bagi ketan ke dalam piring, siram kuah kinca durian. Hidangkan.
Untuk 15 porsi.
………………….
Biasanya sih, saat penyajian kami menggunakan piring-piring imut. Kenapa tuh? Karena menu ini cukup bikin kenyang. Paduan ketan dan durian gitu loh..
Yuk yuk, mari kita bedah kandungan gizi menu favorit keluarga saya yang asli berasal dari tanah batak ini.
Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga teksturnya sangat lekat. Ketan mengandung karbohidrat yang diperlukan tubuh sebagai bahan bakar/nutrisi dan cadangan energi.
Pelengkap durian, si santan kelapa mengandung kolesterol 185 mg.
Sedangkan setiap 100 g salut biji durian si raja buah mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor.
Karena kandungan gizi durian yang sangat padat, sebaiknya buah ini tidak dimakan berlebihan. Mmm, sebenarnya sih, apapun yang berlebihan memang tidak baik, yah…
Musim hujan sudah tiba, musim durian di depan mata.
Kalau kamu, kamu, dan kamu, bagaimana caramu mengolah buah durian?
/salam durian
sumber :
Tulisan ini diikutkan dalam lomba menulis Jelajah Gizi Nutrisi Untuk Bangsa.
waktu saya tinggal di Medan puas kali makan durian. ga perlu nunggu musiman. pindah ke Riau dan Jakarta, mulai susah mendapatkan durian yang passss!
benar sekali apa yang dikatakan dito.
Hohohoho atas nama durian itu ya, yg segar, disantan, diasamin, ai sukaaaaaaa
Tapi sejak disini, harganya bikin dendam T_T
karena terbiasa beli durian murah, beli durian di jabodetabek ini bikin meringis-ringis, yak 🙁
ada suatu masa dimana saya msh muda, perawan, bekerja dan hrs tinggal di kamp di hutan kaki peg. meratus kalimantan. selepas subuh saya terganggu dentuman meteor jatuh – sgt berisik. 30 menit kmd berdua dg karib saya – sambil dipelototi 2 orgutan dewasa, kami berhasil mengumpulkan sekarung durian hutan.. kenyangnya kdg2 msh tersisa smp skrg… airmata dan air liur saya kompak menetes jk mengingat momen itu.. heleh2.
durian for life!!! 😀
Asyiiik Rere ikutan juga ^_^ Sebagai orang Medan aku merasa gagal, belom pernah makan ini soalnya 😀
kalau mau coba, ada di warung kak ani kemang kak, tapi harganya agak lumayan.. *bukan promo
Aakkk duriannn
Akkk..aku lapar (҂⌣_⌣)/||
#GLEK
Ya ampun mak, mau aku, mauuuu…. ngiler sukses nihh… 😀
aduh, aku aja ngetiknya sambil ngiler kok, mak.. 😀