
Dengan kekuatan bulan dan doa yang tak putus dari Sailormoon, akhirnya SAYA PUNYA PASPOR!
Haha, apa ya rasanya punya paspor, mmm senang, gembira, tapi sepertinya saya harus pandai-pandai mengendalikan diri sih ya, *brb unsubscribe newsletter airasia. :p
Tahun 2010 lalu, saya kehilangan kesempatan jalan-jalan gratis ke Singapura hanya karena tak punya paspor. Sekarang saya memang belum punya kesempatan yang sama, tapi saya sedang berusaha membuat kesempatan itu. Doakan ya…
Bikin paspor itu ternyata mudah, gampang. Sama sekali gak perlu pake calo loh.. Memang sih, kalau bikin sendiri kita harus menyediakan waktu khusus, tapi positifnya juga banyak sih, selain lebih murah kita jadi tahu proses pembuatannya gimana, dan bisa bikin postingan blog tentang itu. Ayey… 😀
Minggu lalu saya bikin paspor di Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Selatan. Lokasinya ada di Mampang.
Untuk mengajukan permohonan membuat paspor, kita diberi pilihan, manual alias datang langsung atau online.
Berikut kelengkapan berkas yang mesti disiapkan untuk membuat paspor
Lengkapi berkas berikut ini untuk membuat paspor. Jika akan mengajukan permohonan lewat online, scan dulu semua berkasnya.
1. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
2. Kartu Keluarga (KK)
3. Akte Kelahiran
4. Ijazah
5. Surat Nikah (untuk yang sudah menikah)
Semuanya difotokopi rangkap 1 pada kertas A4. Jadi, copy KTP-nya jangan dipotong, biarkan saja dalam lembaran besar.
——
PENGAJUAN MANUAL
HARI SATU
Saya sarankan datang pagi-pagi sekali. lalu lekaslah mengantri di depan mesin. Jangan kuatir dan jangan takut sendirian di gedung imigrasi, saya jamin jam 6-7 pagi antriannya sudah sepanjang ini
Mesin akan mengeluarkan nomor antrian sekitar pukul 07.30. Jika anda datang pada pukul 8 pagi, kira-kira kamu akan mendapatkan nomor seratusan.
Nanti, saat akhirnya tiba di depan mesin antri. Ada pilihan A, B, C, dan D.
A untuk pemohon online
B untuk pemohon manual
C untuk pembayaran (manual dan online)
D untuk pembayaran (biro jasa)
Kemarin waktu saya kesana, ambil nomor antriannya masih dibantu petugas.
—-
Setelah ambil nomor, silakan menuju koperasi.
Di koperasi ini, siapkan uang Rp 5000 untuk membeli map. Kamu juga bisa minta formulir pengajuan paspor di sini. Formulirnya gratis, jadi kalau salah isi jangan bingung dan bimbang, silakan minta lembaran formulir yang baru.
Tulis nama, alamat, kebangsaan, dan tanggal pengajuan pada bagian depan map.
—–
Silakan duduk manis menunggu nomormu dipanggil. Untuk pemohon manual disiapkan lima loket. Jika semua loket buka, dalam satu jam ada sekitar 90 nomor yang dipanggil.
Pada loket, serahkan map yang berisi form pengajuan dan copy dokumen. Siapkan juga berkas asli dan serahkan jika diminta.
Jika berkas sudah lengkap, kamu akan diberi kertas tanda pembayaran beserta tanggal bayar + foto + wawancara. Menurut aturan, kamu bisa lanjut ke tahap selanjutnya dua hari(kerja) setelah pengajuan. Jadi kalau mengajukan Senin, silakan datang lagi Rabu.
Silakan pulang dengan hati damai dan tenteram, satu tahap sudah selesai. Kemarin, saya datang sekitar pukul 6 pagi, dipanggil ke loket pukul 8 pagi, dan selesai sebelum pukul 8.30.
—–
HARI 2 : Bayar, Foto, Wawancara
PEMBAYARAN
Silakan datang ke gedung yang sama, antri, dan ambil nomor antrian C. Duduk manis tunggu nomor antrian pembayaran di panggil.
Pada loket pembayaran lajunya agak lebih lambat, sekitar 30 nomor per-jam karena pelayannya hanya satu loket.
FOTO DAN WAWANCARA
Setelah melakukan pembayaran, silakan melipir ke ruangan foto dan wawancara. Di ruangan ini prosesnya lumayan cepat, ada lebih dari 10 petugas yang melayani pemohon.
Tunggu nomormu dipanggil, lalu masuk, duduk kembali di bangku yang disediakan. Datang ke meja yang ditunjuk setelah nomormu dipanggil, kemudian duduk lagi menunggu nama dipanggil untuk wawancara.
Saat wawancara kamu kurang lebih akan ditanya tujuan, akan pergi berapa lama. Kemudian bersama dengan petugas kamu akan mencocokkan kembali nama, alamat, gender, dan lain-lain. Perhatikan dengan baik, agar tidak ada kesalahan setelah paspormu jadi.
Setelah wawancara, kamu akan diminta datang 4-5 hari kerja kemudian untuk mengambil paspor.
Kemarin, untuk bayar, foto, dan wawancara saya hanya butuh waktu kurang dari satu jam. Sekali lagi, datang lebih pagi akan menguntungkan.
—–
HARI 3 : PENGAMBILAN PASPOR
Nah, pada hari ke-3 ini, kamu tidak perlu antri lagi. Cukup letakkan bukti pembayaran paspor pada keranjang yang disediakan.
Tunggu namamu dipanggil, lalu resmilah kamu punya paspor!
HORE!
——–
PENGAJUAN ONLINE
Pengajuan paspor online bisa dilakukan di link LAYANAN PASPOR ONLINE. Siapkan scan berkas yang dibutuhkan lebih dulu untuk menghemat waktu.
Setelah mengisi form dan mengupload berkas, JANGAN LUPA print tanda bukti permohonan.
Bawa tanda bukti permohonan pengajuan paspor pada tanggal yang tertera. Siapkan copy dokumen 1 rangkap, isi form pengajuan dan letakkan dalam map.
—–
DATANG KE KANTOR IMIGRASI
Pada hari yang ditentukan, ambil nomor antrian A, dan duduk sampai nomormu dipanggil. Setelah berkas dicek, kamu bisa menuju mesin kembali untuk mengambil nomor antrian pembayaran.
Ketika mengambil nomor antrian pembayaran, sudah bisa dipastikan kalau kamu akan mendapatkan nomor besar. Siapkan waktumu seharian, ya.
Untungnya pengajuan online adalah kamu cukup menyisihkan dua hari saja untuk mengurus paspor, satu hari untuk cek berkas, bayar, foto, dan wawancara. Sedangkan hari berikutnya untuk mengambil paspor (bisa diwakilkan atau menggunakan jasa antar ke rumah).
Setelah membayar, kelanjutannya sama dengan permohonan manual. Kamu foto, wawancara, lalu selesai.
——-
PERLU DIPERHATIKAN
1. Gunakan pakaian yang rapih, pemohon yang menggunakan kaos dan sendal jepit tidak dilayani
2. Saat berfoto jangan gunakan baju putih karena background fotonya putih. Imigrasi memang menyediakan jas hitam untuk darurat, tapi lebih baik jaga-jaga, takutnya ukurannya tidak sesuai
3. Biaya pengajuan paspor baru 48 halaman adalah Rp 255000. Siapkan uang pas saat di loket.
——
KESAN :
Proses pengajuan paspor mulai dari antrian sampai pembayaran lumayan rapih. Ruang tunggunya luas, bersih, dan ber-AC. Kalau kelaparan, koperasi menyediakan kue, minuman, dan makanan ringan.
Saat di ruang foto dan wawancara prosesnya mulai tidak rapi, setelah difoto berkas dialihkan ke petugas wawancara. Nah, proses ini yang bikin berantakan, berkas seperti dibagikan asal, berkas lama bisa tertimpa berkas baru. Akibatnya, ada yang menunggu lama ada pula yang menunggu sebentar.
PESAN
Kalau punya waktu, kalau tidak buru-buru, boleh lho urus paspor sendiri.
========
/salam selow
hmmm ak juga hrs memperpanjang pasport nih 😐
kemana kita jalan bersama, kak?
padahal kalo koneksi lagi oke, kamu bisa daftar online lhoooo.. nanti akan dapet tanda terima yang bisa diprint kalo proses daftar online sudah diterima. Tanda terima ini yang kita bawa untuk proses photo di imigrasi. Jadi dateng ke imigrasi cuma buat photo doang, dan fyi, kalo daftar online, antrian photonya ga panjang. Paling cuma butuh waktu sejam paling lama buat nunggu photonya. 😀
Selamat punya passport, Rere!
Kayaknya sekarang udah berubah, Mak.
Itu aku manual, dan suamiku online.
Satu harian loh online itu, soalnya dia waktu bayarnya kan mesti ambil nomor antrian lagi, jauhhhh dibelakang, dapetnya nomor gede, dan ikut ngantri sama orang-orang yang daftar manual.
hoh? aku kemaren cepet banget lho.. ga ada 15 menit di imigrasi.. 😆
ihhhhh, kok bisa sih..
aku kemarin seharian itu nemenin suamiku, jam 9-5 sore.
apa yang salah ya?
jadi ambil nomor, dipanggil, terus untuk bayar ambil nomor lagi ga? kami disuruh ambil nomor untuk bayar di mesin itu lagi, dapetnya nomor 213. 😐
lho? setauku antriannya beda sama yang manual.. ada loketnya sendiri… Jadi nyerahin tanda terima di loket pendaftaran online, baru ambil nomor buat photo. Antriannya beda… hihihihihi…
tapi itu aku dulu sih gitu… masak sekarang berubah sih? 😐
iya makchikk.. Imigrasi berubah..
atu tedih..
punya paspor itu… enak! yang namanya keluar negeri untuk urusan apapun (kerja ataupun liburan) pasti ga bakal terwujud tanpa punya paspor..
baiklah kakak billy..
*mantengin kuwis yang hadiahnya jalan-jalan haratis
Selamat Rere, akhirnya punya paspor juga! m/
*toss*
terimakasih petunjuknya kakak rudy…
*peyuk
Uhuy, semoga paspornya segera diberi cap :))
Waktu aku bikin paspor dibantuin orang, bukan apa-apa, bikinnya ngedadak dan butuh cepat.
aakkkkkk
mana cap paspor, mana cap pasporr…
*pingin jalan-jalan
Selamat udah punya passport… ini postingannya kok semacam samaan topiknya ama mas rudy..?! jangan2 kalian??! *gosip*
duh, ketahuan ya..
gimana nih, Rud..
*sembunyikan wajah cantik dalam selimut
*laporin icit* xixixixi
Selamat ya Mbak atas pasport barunya..Dan selamat ketemu nanti di Bantul ya 🙂
hai mba, salam kenal..
sampai ketemu 😀
Selamat RERE!! MAri jalan-jalan!!!
ak jg lagi urus paspor tp krn tugas, yg ngurus kantor. cukup nyerahin pas foto 4X6 4 lbr, SK kerja dan ID card ke org kantor. tapi tetep harus punya paspor ijo *pengen
Sayakan mau buat pasport,tapi saya kehilangan ijazah terakhir waktu banjir apakah bisa mengurus pasport/tanpa menggunakan ijazah/padahal saya sudah harus berangkat bulan desember
sepertinya bisa diganti ijazah terakhir ya.. 🙂
Gantinya dengan apa mba????
sepertinya bisa dengan akte kelahiran, deh.
Yaaaay! Selamaaat mbaak! Dulu aku juga bikin paspor karena bercita2 pengen jalan2 ke luar negeri. Padahal ga punya duit banyak utk jalan2 dan ga tau jg mau kemana, pokoknya punya paspor aja dulu :). Akhirnya setelah 2 tahun punya paspor, baru bisa kesampean jalan2, hehehe.. Jadi mau jalan kemana kita? *eh
itu dia, Dian..
oleh karena tak punya duit banyak, aku berharap pada hadiah
semoga tak dicerca, ya 🙂
hahaha, aku pun menganut prinsip yang sama mbak Reee, kalo bisa gretongan kenapa kudu bayar? *eh
mau ralat aja mbak. tadi barusan aku ke kanim jaksel. yg tertera di mesinnya itu A untuk pemohon online, B untuk pemohon langsung (manual). Loket 2-4 untuk antrian A, loket 5-8 untuk antrian B, loket 9 untuk lansia dan orang cacat 🙂
terimakasih ya ralatnya.
*segera direvisi. 🙂
Thanks ya infonya bagus banget. Jadi kalau kita sudah mendaftar online tidak perlu lagi mengisi data2 dikantor imigrasi kan?
Datanya tetap disiapkan semua, mba..
Jangan ada yang tertinggal. Bawa juga yang aslinya ya. 🙂
Saya pernah membuat paspor tahun 2006-2007 (lupa tahun tepatnya) di daerah dengan KTP daerah juga, dan sampai sekarang belum pernah digunakan.
Pertanyaan saya:
Pastinya paspor saya sudah habis masa berlakunya, apakah saya cukup perpanjang saja atau harus buat baru? Mengingat saya sudah menetap di Jakarta.
Jika cukup perpanjang, berkas yang diperlukan apa saja?
Nama di akte hanya 1 kata, di surat nikah, KK, dan KTP 2 kata, apakah bermasalah nantinya? Mana yang dijadikan acuan pada paspor nanti? Saya lupa paspor yang lama 1 kata atau 2 kata.
Mohon infonya yah, thanks.
Dokumen yg diperlukan sudah saya tulis dan foto di atas, Mas.
Untuk nama yang beda-beda saya kurang paham. Mungkin bisa langsung datang ke kantor Imigrasi untuk info lengkap.