kemarin di Bromo,
debu menusuk mataku,
rasanya perih sekali.
membuatku teringat kamu,
dan rangkaian kata
yang membuat hati pilu.
pada saat-saat begini,
pada tempat yang jauh begini
kamu tetap bisa mengambil alih pikir.
membuatku harus menggigit bibir,
mengatur napas, menelan ludah,
bertahan sekuatnya, agar pipi tidak basah.
kemarin di Bromo,
matahari terbit cantik sekali,
ada semburat ungu, jingga, biru.
membuatku kembali ingat kamu
dan senyum tipis
yang selalu buatku ngilu.
kemarin di Bromo,
aku ingat kamu,
untung saja debu
menyembunyikan sebab
air mata yang jatuh
akibat rindu.
/ode rindu nomor delapan puluh satu
Indaaaahh banget Kak Rere
Jarang banget ada orang yang komen di postingan puisi.
Terima kasih ya. ^^
Sapa yang kau rindukan mbak? Aku kah 😊
Siapa yaa… 😀
Aku jadi rindu Bromo 🙂 Baru sekali ke sana. Pernah naik kudanya juga. Mau lagi ah. Puisinya cantik. Salam kenal ya mbak. Semoga sehat selalu aamiin.