Ketika segala yang kau punya sudah hilang
dan hanya harga diri yang tertinggal,
namun, itu pun akhirnya pudar
setelah dengan sadar kau mengemis
untuk satu kali perjumpaan.
Rasanya mirip seperti, jika ada sesuatu yang padat
menetap di tenggorokan
sekuat apa pun kau berusaha
dia tetap di sana
mengejekmu, terus, dan kau tak bisa membalas.
Perihnya tak mau sembuh, datang bergulung
tak peduli, meskipun kau sudah mengutuk diri berulang
tak henti, meskipun akibat sudah datang menghantam
hingga, pada saat seperti ini
kau mengerti, mengapa pada beberapa orang, pilihan untuk mati, sekelebat muncul sebagai jalan keluar.
/oderindu yang kesekian.
jika rindu bisa diobatin dengan bertemu
suka…
aku pernah coba2 bikin puisi, tp kok gak bisa sekeren ini ya.. cukup jd penikmat aja kayaknya ;p
keren, menyentuh hati, ikut sedih bacanya
Suka sekali membaca Cara kamu menghimpun kata yang isinya begitu dalam..
Terima kasih. ^^